LAPORAN PERCOBAAN
DISTRIBUSI
TENAGA LISTRIK DAN PROTEKSI

DISUSUN
OLEH:
NAMA: DWI LESTARI
NRP : 0414030020
PROGRAM
STUDID3
TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
JURUSAN
TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK
PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2015
1. MCB

Beberapa
manfaat (fungsi MCB) adalah sebagai berikut ini:
1. Pengaman hubung singkat
Hubung singkat atau konsleting memang kerap sekali terjadi di Indonesia. Tak jarang terdapat rumah atau pasar yang terbakar karena hubung singkat listrik. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hubung singkat, salah satunya adalah tidak digunakannya pengaman hubung singkat. Sebagai contoh saja di pos ojek biasanya mengambil listrik langsung dari tiang listrik, listrik yang diambil tersebut langsung dilewatkan ke sakelar kemudian
1. Pengaman hubung singkat
Hubung singkat atau konsleting memang kerap sekali terjadi di Indonesia. Tak jarang terdapat rumah atau pasar yang terbakar karena hubung singkat listrik. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hubung singkat, salah satunya adalah tidak digunakannya pengaman hubung singkat. Sebagai contoh saja di pos ojek biasanya mengambil listrik langsung dari tiang listrik, listrik yang diambil tersebut langsung dilewatkan ke sakelar kemudian
diteruskan
ke lampu dan beberapa perangkat elektronik lain. Jika suatu saat beban melebihi
batas kemampuan kabel dan terjadi hubung singkat maka tak ada pengaman yang
terpasang sehingga menyebabkan timbulnya panas dan bunga api, panas dan bunga
api inilah yang menimbulkan kebakaran. sekarang pikirkan jika hal ini terjadi
dipasar atau di rumah warga.
2. Mengamankan beban lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik degan PLN, kontrak yang dilakukan adalah berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan. Misalnya pelanggan mengontrak daya 450 maka jika daya yang digunakan sudah melebihi 450 secara otomatis MCB akan trip (putus). Pemasangan Instalasi yang dilakukan PLN dirumah pelanggan disesuaikan dengan kontrak yang telah disepakati, misalnya dengan daya 450 maka kabel yang akan dipasang adalah yang sesuai untuk daya 450. Semakin besar daya yang dikontrak maka penyesuaian kabel juga akan dilakukan. Kabel memiliki daya hantar listrik tersendiri, jika kita menghantarkan arus 30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya panas dan terbakar. Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi pemakaian arus bisa jadi berhubung banyak orang yang awam tentang listrik terjadilah kebakaran dimana-mana akibat listrik.
3. Sebagai sakelar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai Pengaman dari terjadinya hubung singkat dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai sakelar utama instalasi rumah kita. Jika kita ingin memasang lampu atau memasang kotak-kontak (steker) dirumah kita maka kita hanya perlu menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik didalam rumah. Selain itu MCB juga bisa digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat anda bepergian dalam waktu yang lama. Misalkan anda ingin pergi ke luar kota selama 1 minggu jangan lupa untuk mematikan aliran listrik dirumah anda dengan cara turunkan sakelar MCB.
2. Mengamankan beban lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik degan PLN, kontrak yang dilakukan adalah berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan. Misalnya pelanggan mengontrak daya 450 maka jika daya yang digunakan sudah melebihi 450 secara otomatis MCB akan trip (putus). Pemasangan Instalasi yang dilakukan PLN dirumah pelanggan disesuaikan dengan kontrak yang telah disepakati, misalnya dengan daya 450 maka kabel yang akan dipasang adalah yang sesuai untuk daya 450. Semakin besar daya yang dikontrak maka penyesuaian kabel juga akan dilakukan. Kabel memiliki daya hantar listrik tersendiri, jika kita menghantarkan arus 30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya panas dan terbakar. Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi pemakaian arus bisa jadi berhubung banyak orang yang awam tentang listrik terjadilah kebakaran dimana-mana akibat listrik.
3. Sebagai sakelar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai Pengaman dari terjadinya hubung singkat dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai sakelar utama instalasi rumah kita. Jika kita ingin memasang lampu atau memasang kotak-kontak (steker) dirumah kita maka kita hanya perlu menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik didalam rumah. Selain itu MCB juga bisa digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat anda bepergian dalam waktu yang lama. Misalkan anda ingin pergi ke luar kota selama 1 minggu jangan lupa untuk mematikan aliran listrik dirumah anda dengan cara turunkan sakelar MCB.
2. MCBB

3. NFB

NFB dalam bahasa indonesia bisa
diartikan sebagai pemutus tanpa sekering, berfungsi untuk menghubungkan dan
memutus tegangan/arus utama dengan sirkuit atau beban, selain itu juga berfungsi
untuk memutuskan/melindungi beban dari arus yang berlebihan ataupun jika
terjadi hubung singkat. Cara kerja NFB, ketika arus yang mengalir melaluinya
melebihi dari nilai yang tertera pada NFB maka secara otomatis NFB akan
memutuskan arusnya gambar diatas adalah NFB 3 Phase umumnya digunakan pada
instalasi motor induksi atau breaker pada panel kontrol. Selain itu NFB sangat
baik di gunakan pada pengguna listrik rumah tingkat atas dan industry. Ini di
karenakan Penggunaan NFB yang sangat menjamin keamanan listrik anda. Namun
sebaliknya penggunaan NFB jangan pernah anda gunakan untuk pengguna rumah
menengah ke bawah (SEDERHANA), karena alat ini tidak akan berfungsi pada
instalasi rumah anda.
4. FUSE

5. FCO

Prinsip kerjanya adalah ketika terjadi gangguan arus maka fuse pada cut out akan putus, dan tabung ini akan lepas dari pegangan atas, dan menggantung di udara, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke sistem.
Adapun cara perlindungannya adalah dengan melelehkan fuse link, sehingga dapat memisahkan antara bagian yang sehat dan yang terganggu. Sedangkan fuse link itu sendiri adalah elemen inti dari FCO yang terletak di dalam fuse holder dan mempunyai titik lebur tertentu. Jika beban jaringan sesudah FCO menyentuh titik lebur tersebut, maka fuse link akan meleleh dan akan memisahkan jaringan sebelum FCO dengan jaringan sesudah FCO.
Pada LBS ,Fuse Cut Out ini dipasang untuk mengamankan jaringan atau system dari arus hubung singkat pada VT . Jika terjadi masalah/kerusakan pada VT sehingga FCO akan segera memutus rangkaian listrik agar jaringan aman dari arus hubung singkat pada VT.
4.
ARRESTER

7.
CT

Peralatan proteksi dan metering hanya akan membaca nilai keluaran CT (dari terminal sekunder CT) kemudian menghitung/merubahnya kembali sebagai pembacaan sisi primer (nilai arus yang mengalir sebenarnya). Nilai perhitungan yang dilakukan oleh peralatan proteksi dan metering didasarkan pada nilai rasio dari sebuah CT.
8.
PT

Prinsip kerja Trafo tegangan, kumparan primernya dihubungkan parallel dengan jaringan yang akan diukur tegangannya. Voltmeter atau kumparan tegangan wattmeter langsung dihubungkan pada sekundernya. Jadi rangkaian sekunder hampir pada kondisi open circuit. Besar arus primernya tergantung pada beban disisi sekunder. Rancangan trafo tegangan ini sama dengan trafo daya step-down tetapi dengan beban yang sangat ringan.
Prinsip kerja trafo jenis ini sama dengan trafo daya,
meskipun demikian rancangannya berbeda dalam beberapa hal, yaitu :
a. Kapasitasnya kecil (10 s/d 150 VA),
karena digunakan untuk daya yang kecil.
b. Galat faktor transformasi dan sudut fasa
tegangan primer dan sekuder lebih kecil untuk mengurangi kesalahan pengukuran.
c. Salah satu terminal pada sisi
tegangan tinggi dibumikan/ ditanahkan.
d. Tegangan pengenal sekunder biasanya
100 atau 100√3 V
9.
PMT

10.
PMS

Penempatan Pms terpasang di antara sumber tenaga
listrik dan Pmt (Pms Bus) serta di antara Pmt dan beban (Pms Line / Kabel)
dilengkapi dengan Pms Tanah (Earthing Switch). Untuk tujuan tertentu Pms Line /
Kabel dilengkapi dengan Pms Tanah. Umumnya antara Pms Line/Kabel dan Pms Tanah
terdapat alat yang disebut interlock.
Pengertian
dan Fungsi Pemisah (Pms)
Pemisah adalah suatu alat untuk memisahkan tegangan pada peralatan instalasi tegangan tinggi. Ada dua macam fungsi Pms, yaitu:
Pemisah adalah suatu alat untuk memisahkan tegangan pada peralatan instalasi tegangan tinggi. Ada dua macam fungsi Pms, yaitu:
- Pemisah Peralatan;
Berfungsi untuk memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. Pms ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban. - Pemisah Tanah (Pisau
Pentanahan/Pembumian);
Berfungsi untuk mengamankan dari arus tegangan yang timbul sesudah saluran tegangan tinggi diputuskan atau induksi tegangan dari penghantar atau kabel lainnya.Hal ini perlu untuk keamanan bagi orang-orang yang bekerja pada peralatan instalasi.
11.
ATS

12.
AVR

Sistem pengoperasian Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan output generator.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.
13.
AMF

14.
SSO

Klasifikasi
SSO
1. Penginderaan
: berdasarkan tegangan (Automatic Vacuum Switch)
atau dengan Arus (Sectionalizer).
2. Media
Pemutus : Minyak, Vacum, Gas SF6.
3. Kontrol :
Hidraulik atau Elektronik
4. Phase : Fasa
tunggal atau Fasa tiga
Prinsip Kerja
SSO
· SSO bekerjanya
dokoordinasikan dengan pangaman di sisi
sumber (seperti relai recloser atau PBO) untuk mengisolir secara otomatis
seksi SUTM yang terganggu.
· SSO pada pola
ini membuka pada saat rangkaian tidak
ada tegangan tetapi dalam keadaan bertegangan harus mampu menutup rangkaian
dalam keadaan hubung singkat.
· SSO ini dapat
juga dipakai untuk membuka dan menutup rangkaian berbeban. Saklar ini bekerja
atas dasar penginderaan tegangan.
· SSO dilengkapi
dengan alat pengatur dan trafo tegangan sebagai sumber tenaga penggerak dan
pengindera.
15.
PBO

Relai Penutup Balik (Reclosing Relay)
Relai penutup balik adalah relai yang dapat mendeteksi
arus gangguan dan memerintahkan PMT membuka (trip) dan menutup kembali.
Fungsi Relai Penutup Balik / PBO
PBO dipasang pada SUTM yang sering mengalami gangguan
hubung singkat fasa ke tanah yang bersifat temporer, berfungsi untuk:
·
Menormalkan
kembali SUTM atau memperkecil pemadaman tetap akibat gangguan
temporer.
·
Pengaman
seksi dalam SUTM agar dapat membatasi / melokalisir daerah yang terganggu.
16.
DS

17.
LBS

18.
ES

19.
PSO

Konsep PSO sesungguhnya tidak hanya ditujukan pada sektor kelistrikan tetapi juga terhadap jasa lain seperti transportasi laut, udara, kereta api dan jasa pos. Pada dasarnya, PSO ditujukan untuk memberkan pelayanan kepada daerah yang tidak terjangkau oleh pelayanan publik, khususnya di daerah terpencil. Di negara maju sekalipun, PSO diberlakukan untuk angkutan ferry antar pulau yang secara ekonomis tidak menguntungkan.
Pelayaran angkutan laut oleh PELNI adalah bagian dari skema PSO. Operator atau perusahaan yang melaksanakan PSO tidak harus BUMN tetapi dimungkinkan juga oleh swasta. Dalam kenyataannya memang pelaksanaan PSO dilakukan oleh BUMN karena diberi tugas oleh Pemerintah yang tidak dapat ditolak. Pihak swasta enggan masuk pada pelayanan PSO karena besarnya subsidi dianggap tidak memadai untuk memperoleh margin keuntungan yang layak.
20.
CVT

21.
ISOLATOR

22.
SHORT CIRCUIT

(PUIL 2000 ( 1.9 )) Arus Hubung Pendek adalah arus lebih yang diakibatkan oleh gangguan impedans yang sangat kecil mendekati nol antara dua penghantar aktif yang dalam kondisi operasi normal berbeda potensialnya ( short circuit current ).
23.OVER VOLTAGE

24.DROP TEGANGAN

25OVER CURRENT

26. OVERHEAD
LINE

27. GROUNDING

Ground juga berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang
disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang
tidak standar.
Sistem gronding pada peralatan kelistrikan dan elektronika
adalah memberikan perlindungan pada
seluruh sistem.
Fungsi grounding :
1. Perlindungan Dari Tegangan Tinggi
2. Penstabil Tegangan
3. Mengatasi Arus Yang Lebih
28. ROD GAP

29. BUSBAR

30. SECTINALIZER

31. CUBICLE

32.FEEDER

feeder merupakan istilah yang dipakai untuk suatu alat atau mekanisme
yang berfungsi untuk membawa, mengantarkan, dan mempersiapkan benda kerja ke
proses yang sebenarnya. Sebagai ilustrasi, sebuah baut yang akan dipasangkan
pada mur harus dikondisikan orientasinya oleh sebuah feeder sehingga ujung baut
dapat tepat masuk ke lubang mur pada suatu mesin assembly.