LAPORAN PERCOBAAN
DISTRIBUSI
TENAGA LISTRIK DAN PROTEKSI
DISUSUN
OLEH:
NAMA: DWI LESTARI
NRP : 0414030020
PROGRAM
STUDID3
TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
JURUSAN
TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK
PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2015
1. MCB
MCB
merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker (bahasa Inggris). Biasanya
MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus sekaligus sebagai pengaman
dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman hubung singkat
(konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB akan secara
otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi
dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus nominal yang
terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lain
sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang bisa ia hantarkan,
satuan dari arus adalah Ampere, untuk kedepannya hanya akan saya tulis dengan
A. Jadi jika MCB dengan arus nominal 2 Ampere maka hanya perlu ditulis dengan
MCB 2A.
Beberapa
manfaat (fungsi MCB) adalah sebagai berikut ini:
1. Pengaman hubung singkat
Hubung singkat atau konsleting memang kerap sekali terjadi di Indonesia. Tak jarang terdapat rumah atau pasar yang terbakar karena hubung singkat listrik. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hubung singkat, salah satunya adalah tidak digunakannya pengaman hubung singkat. Sebagai contoh saja di pos ojek biasanya mengambil listrik langsung dari tiang listrik, listrik yang diambil tersebut langsung dilewatkan ke sakelar kemudian
1. Pengaman hubung singkat
Hubung singkat atau konsleting memang kerap sekali terjadi di Indonesia. Tak jarang terdapat rumah atau pasar yang terbakar karena hubung singkat listrik. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hubung singkat, salah satunya adalah tidak digunakannya pengaman hubung singkat. Sebagai contoh saja di pos ojek biasanya mengambil listrik langsung dari tiang listrik, listrik yang diambil tersebut langsung dilewatkan ke sakelar kemudian
diteruskan
ke lampu dan beberapa perangkat elektronik lain. Jika suatu saat beban melebihi
batas kemampuan kabel dan terjadi hubung singkat maka tak ada pengaman yang
terpasang sehingga menyebabkan timbulnya panas dan bunga api, panas dan bunga
api inilah yang menimbulkan kebakaran. sekarang pikirkan jika hal ini terjadi
dipasar atau di rumah warga.
2. Mengamankan beban lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik degan PLN, kontrak yang dilakukan adalah berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan. Misalnya pelanggan mengontrak daya 450 maka jika daya yang digunakan sudah melebihi 450 secara otomatis MCB akan trip (putus). Pemasangan Instalasi yang dilakukan PLN dirumah pelanggan disesuaikan dengan kontrak yang telah disepakati, misalnya dengan daya 450 maka kabel yang akan dipasang adalah yang sesuai untuk daya 450. Semakin besar daya yang dikontrak maka penyesuaian kabel juga akan dilakukan. Kabel memiliki daya hantar listrik tersendiri, jika kita menghantarkan arus 30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya panas dan terbakar. Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi pemakaian arus bisa jadi berhubung banyak orang yang awam tentang listrik terjadilah kebakaran dimana-mana akibat listrik.
3. Sebagai sakelar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai Pengaman dari terjadinya hubung singkat dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai sakelar utama instalasi rumah kita. Jika kita ingin memasang lampu atau memasang kotak-kontak (steker) dirumah kita maka kita hanya perlu menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik didalam rumah. Selain itu MCB juga bisa digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat anda bepergian dalam waktu yang lama. Misalkan anda ingin pergi ke luar kota selama 1 minggu jangan lupa untuk mematikan aliran listrik dirumah anda dengan cara turunkan sakelar MCB.
2. Mengamankan beban lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik degan PLN, kontrak yang dilakukan adalah berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan. Misalnya pelanggan mengontrak daya 450 maka jika daya yang digunakan sudah melebihi 450 secara otomatis MCB akan trip (putus). Pemasangan Instalasi yang dilakukan PLN dirumah pelanggan disesuaikan dengan kontrak yang telah disepakati, misalnya dengan daya 450 maka kabel yang akan dipasang adalah yang sesuai untuk daya 450. Semakin besar daya yang dikontrak maka penyesuaian kabel juga akan dilakukan. Kabel memiliki daya hantar listrik tersendiri, jika kita menghantarkan arus 30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya panas dan terbakar. Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi pemakaian arus bisa jadi berhubung banyak orang yang awam tentang listrik terjadilah kebakaran dimana-mana akibat listrik.
3. Sebagai sakelar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai Pengaman dari terjadinya hubung singkat dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai sakelar utama instalasi rumah kita. Jika kita ingin memasang lampu atau memasang kotak-kontak (steker) dirumah kita maka kita hanya perlu menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik didalam rumah. Selain itu MCB juga bisa digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat anda bepergian dalam waktu yang lama. Misalkan anda ingin pergi ke luar kota selama 1 minggu jangan lupa untuk mematikan aliran listrik dirumah anda dengan cara turunkan sakelar MCB.
2. MCBB
MCCB
(Moulded Case Circuit Breaker) merupakan alat pengaman yang dalam proses
operasinya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk
penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai
pengaman gangguan arus hubung singkat (short circuit) dan arus beban lebih
(over load). Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan
yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.
3. NFB
NFB atau No Fuse Breaker berfungsi
sebagai pembatas arus listrik dari beban lebih. Bila arus yang mengalir pada
NFB ini melebihi dari In (arus nominal) pada NFB, maka NFB ini akan
memutuskan arus ke beban.
NFB dalam bahasa indonesia bisa
diartikan sebagai pemutus tanpa sekering, berfungsi untuk menghubungkan dan
memutus tegangan/arus utama dengan sirkuit atau beban, selain itu juga berfungsi
untuk memutuskan/melindungi beban dari arus yang berlebihan ataupun jika
terjadi hubung singkat. Cara kerja NFB, ketika arus yang mengalir melaluinya
melebihi dari nilai yang tertera pada NFB maka secara otomatis NFB akan
memutuskan arusnya gambar diatas adalah NFB 3 Phase umumnya digunakan pada
instalasi motor induksi atau breaker pada panel kontrol. Selain itu NFB sangat
baik di gunakan pada pengguna listrik rumah tingkat atas dan industry. Ini di
karenakan Penggunaan NFB yang sangat menjamin keamanan listrik anda. Namun
sebaliknya penggunaan NFB jangan pernah anda gunakan untuk pengguna rumah
menengah ke bawah (SEDERHANA), karena alat ini tidak akan berfungsi pada
instalasi rumah anda.
4. FUSE
Fuse
atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yang
berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat
listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek
yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan
ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan
listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik
yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika
sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam
rangkaian Elektronika yang bersangkutan. Karena fungsinya yang dapat melindungi
peralatan listrik dan peralatan Elektronika dari kerusakan akibat arus listrik
yang berlebihan, Fuse atau sekering juga sering disebut sebagai Pengaman
Listrik.
Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri
dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila
Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan
hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam
Rangkaian yang dilindunginya.
5. FCO
Fuse Cut
Out (FCO) merupakan
sebuah alat pemutus rangkaian listrik yang berbeban pada jaringan distribusi
yang bekerja denga cara meleburkan bagian dari komponennya (fuse link) yang
telah dirancang khusus dan disesuaikan dengan ukurannya itu. Disamping itu FCO
merupakan peralatan proteksi yang bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih.
Alat ini akan memutuskan rangkaian listrik yang satu dengan yang lain apabila
dilewati arus yang melewati kapasitas kerjanya.
Prinsip kerjanya adalah ketika terjadi gangguan arus maka fuse pada cut out akan putus, dan tabung ini akan lepas dari pegangan atas, dan menggantung di udara, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke sistem.
Prinsip kerjanya adalah ketika terjadi gangguan arus maka fuse pada cut out akan putus, dan tabung ini akan lepas dari pegangan atas, dan menggantung di udara, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke sistem.
Adapun cara perlindungannya adalah dengan melelehkan fuse link, sehingga dapat memisahkan antara bagian yang sehat dan yang terganggu. Sedangkan fuse link itu sendiri adalah elemen inti dari FCO yang terletak di dalam fuse holder dan mempunyai titik lebur tertentu. Jika beban jaringan sesudah FCO menyentuh titik lebur tersebut, maka fuse link akan meleleh dan akan memisahkan jaringan sebelum FCO dengan jaringan sesudah FCO.
Pada LBS ,Fuse Cut Out ini dipasang untuk mengamankan jaringan atau system dari arus hubung singkat pada VT . Jika terjadi masalah/kerusakan pada VT sehingga FCO akan segera memutus rangkaian listrik agar jaringan aman dari arus hubung singkat pada VT.
4.
ARRESTER
Arrester
petir atau disingkat arrester adalah suatu alat pelindung bagi peralatan system
tenaga listrik terhadap surya petir. Alat pelindung terhadap gangguan surya ini
berfungsi melindungi peralatan system tenaga listrik dengan cara membatasi
surja tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.Berhubung dengan
fungsinya itu ia harus dapat menahan tegangan system 50 Hz untuk waktu yang
terbatas dan harus dapat melewatkan surja arus ke tanah tanpa mengalami
kerusakan. Ia berlaku sebagai jalan pintas sekitar isolasi. Arrester membentuk
jalan yang mudah untuk dilalui oleh kilat atau petir, sehingga tidak timbul
tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Selain melindungi perlatan dari
tegangan lebih yang diakibatkan oleh tegangan lebih external, arrester juga
melindungi peralatan yang diakibatkan oleh tegangan lebih internal seperti
surja hubung, selain itu arrester juga merupakan kunci dalam koordinasi isolasi
suatu system tenagan listrik. Bila surja dating ke gardu induk arrester bekerja
melepaskan muatan listrik serta mengurangi tegangan abnormal yang akan mengenai
peralatan dalam gardu induk.
7.
CT
CT
merupakan singkatan dari Current (arus) Transformer (perubah). Sesuai dengan
namanya, CT adalah merupakan peralatan yang mengubah besaran arus dari besar ke
kecil ataupun sebaliknya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Untuk sistem tenaga listrik berdaya besar diperlukan CT untuk merubah nilai
nominal arus sistem menjadi lebih kecil sehingga bisa terbaca oleh peralatan
proteksi ataupun pengukuran (metering). Peralatan proteksi dan metering
tersebut biasanya hanya menerima nilai arus dengan dua nilai nominal yaitu 0-1A
(untuk kelas peralatan 1A) dan 0-5A (untuk kelas peralatan 5A).Peralatan proteksi dan metering hanya akan membaca nilai keluaran CT (dari terminal sekunder CT) kemudian menghitung/merubahnya kembali sebagai pembacaan sisi primer (nilai arus yang mengalir sebenarnya). Nilai perhitungan yang dilakukan oleh peralatan proteksi dan metering didasarkan pada nilai rasio dari sebuah CT.
8.
PT
Potential Transformer ( Trafo
tegangan ) digunakan untuk menurunkan tegangan sistem dengan perbandingan
transformasi tertentu. Transformator Tegangan/Potensial (PT) adalah trafo
instrument yang berfungsi untuk merubah tegangan tinggi menjadi tegangan rendah
sehingga dapat diukur dengan Volt meter.
Prinsip kerja Trafo tegangan, kumparan primernya dihubungkan parallel dengan jaringan yang akan diukur tegangannya. Voltmeter atau kumparan tegangan wattmeter langsung dihubungkan pada sekundernya. Jadi rangkaian sekunder hampir pada kondisi open circuit. Besar arus primernya tergantung pada beban disisi sekunder. Rancangan trafo tegangan ini sama dengan trafo daya step-down tetapi dengan beban yang sangat ringan.
Prinsip kerja Trafo tegangan, kumparan primernya dihubungkan parallel dengan jaringan yang akan diukur tegangannya. Voltmeter atau kumparan tegangan wattmeter langsung dihubungkan pada sekundernya. Jadi rangkaian sekunder hampir pada kondisi open circuit. Besar arus primernya tergantung pada beban disisi sekunder. Rancangan trafo tegangan ini sama dengan trafo daya step-down tetapi dengan beban yang sangat ringan.
Prinsip kerja trafo jenis ini sama dengan trafo daya,
meskipun demikian rancangannya berbeda dalam beberapa hal, yaitu :
a. Kapasitasnya kecil (10 s/d 150 VA),
karena digunakan untuk daya yang kecil.
b. Galat faktor transformasi dan sudut fasa
tegangan primer dan sekuder lebih kecil untuk mengurangi kesalahan pengukuran.
c. Salah satu terminal pada sisi
tegangan tinggi dibumikan/ ditanahkan.
d. Tegangan pengenal sekunder biasanya
100 atau 100√3 V
9.
PMT
Circuit breaker (CB) atau Pemutus Daya
(PMT) adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk
memutuskan hubungan antara sisi sumber tenaga listrik dan sisi beban yang dapat
bekerja secara otomatis ketika terjadi gangguan atau secara manual ketika
dilakukan perawatan atau perbaikan. Circuit
breaker ini pada prinsipnya sama seperti fungsi MCB di meteran listrik rumah
kita. Jika terjadi korsleting listrik atau pemakain listrik yang berlebihan,
maka otomatis seluruh aliran listrik dirumah akan terputus (mati).
10.
PMS
Disconnecting switch atau pemisah
(Pms) suatu peralatan sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar
pemisah rangkaian listrik tanpa arus beban (memisahkan peralatan listrik dari
peralatan lain yang bertegangan), dimana pembukaan atau penutupan Pms ini hanya
dapat dilakukan dalam kondisi tanpa beban.
Penempatan Pms terpasang di antara sumber tenaga
listrik dan Pmt (Pms Bus) serta di antara Pmt dan beban (Pms Line / Kabel)
dilengkapi dengan Pms Tanah (Earthing Switch). Untuk tujuan tertentu Pms Line /
Kabel dilengkapi dengan Pms Tanah. Umumnya antara Pms Line/Kabel dan Pms Tanah
terdapat alat yang disebut interlock.
Pengertian
dan Fungsi Pemisah (Pms)
Pemisah adalah suatu alat untuk memisahkan tegangan pada peralatan instalasi tegangan tinggi. Ada dua macam fungsi Pms, yaitu:
Pemisah adalah suatu alat untuk memisahkan tegangan pada peralatan instalasi tegangan tinggi. Ada dua macam fungsi Pms, yaitu:
- Pemisah Peralatan;
Berfungsi untuk memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. Pms ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban. - Pemisah Tanah (Pisau
Pentanahan/Pembumian);
Berfungsi untuk mengamankan dari arus tegangan yang timbul sesudah saluran tegangan tinggi diputuskan atau induksi tegangan dari penghantar atau kabel lainnya.Hal ini perlu untuk keamanan bagi orang-orang yang bekerja pada peralatan instalasi.
11.
ATS
ATS (Automatic Transfer switch), adalah alat yang berfungsi untuk
memindahkan koneksi antara sumber tegangan listrik satu dengan sumber tegangan
listrik lainnya secara automatis. Atau bisa juga disebut Automatic COS (Change
Over Switch).
12.
AVR
prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy)pada
exciter.
Sistem pengoperasian Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan output generator.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.
Sistem pengoperasian Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan output generator.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.
13.
AMF
AMF merupakan kependekan dari ungkapan automatic Main Falure ialah
sebuah rangkaian elektrik pada panel yang bekerja secara otomatis untuk
mematikan atau menghidupan dan mematikan generator genset secara sendiri tanpa
campur tangan manusia alias otomatis. Prinsip standarnya adalah apabilan
listrik pln mati maka panel AMF akan langsung menyalakan jenset secara otomatis
dan mengalirkan aliran listrik dan sebaliknya apabila listrik PLN hidup makan
secara otomatis pula panel AMF akan mematikan generator genset.
14.
SSO
SSO atau
Auto Seksionalizer adalah saklar yang dilengkapi dengan kontrol elektronik/
mekanik yang digunakan sebagai pengaman seksi Jaringan Tegangan Menengah. SSO
sebagai alat pemutus rangkaian/beban untuk memisah-misahkan saluran utama dalam
beberapa seksi, agar pada keadaan gangguan permanen, luas daerah (jaringan)
yang harus dibebaskan di sekitar lokasi gangguan sekecil mungkin. Bila tidak
ada PBO atau relai recloser di sisi sumber maka SSO tidak berfungsi otomatis (sebagai saklar biasa).
Klasifikasi
SSO
1. Penginderaan
: berdasarkan tegangan (Automatic Vacuum Switch)
atau dengan Arus (Sectionalizer).
2. Media
Pemutus : Minyak, Vacum, Gas SF6.
3. Kontrol :
Hidraulik atau Elektronik
4. Phase : Fasa
tunggal atau Fasa tiga
Prinsip Kerja
SSO
· SSO bekerjanya
dokoordinasikan dengan pangaman di sisi
sumber (seperti relai recloser atau PBO) untuk mengisolir secara otomatis
seksi SUTM yang terganggu.
· SSO pada pola
ini membuka pada saat rangkaian tidak
ada tegangan tetapi dalam keadaan bertegangan harus mampu menutup rangkaian
dalam keadaan hubung singkat.
· SSO ini dapat
juga dipakai untuk membuka dan menutup rangkaian berbeban. Saklar ini bekerja
atas dasar penginderaan tegangan.
· SSO dilengkapi
dengan alat pengatur dan trafo tegangan sebagai sumber tenaga penggerak dan
pengindera.
15.
PBO
PBO
(Recloser) adalah PMT yang dilengkapi dengan peralatan control dan relai
penutup balik.
Relai Penutup Balik (Reclosing Relay)
Relai penutup balik adalah relai yang dapat mendeteksi
arus gangguan dan memerintahkan PMT membuka (trip) dan menutup kembali.
Fungsi Relai Penutup Balik / PBO
PBO dipasang pada SUTM yang sering mengalami gangguan
hubung singkat fasa ke tanah yang bersifat temporer, berfungsi untuk:
·
Menormalkan
kembali SUTM atau memperkecil pemadaman tetap akibat gangguan
temporer.
·
Pengaman
seksi dalam SUTM agar dapat membatasi / melokalisir daerah yang terganggu.
16.
DS
DS (Disconnecting Switch) adalah
saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat arus beban yang
melewatinya masih ada.Biasanya disconnecting switch dipasang untuk mengisolasi
peralatan–peralatan yang mungkin tersupply daya besar.
17.
LBS
Load Break
Switch (Sakelar pemutus beban) ini bisa digunakan sebagai pemisah ataupun
pemutus tenaga dengan beban nominal. Pada waktu memutus atau melepas jaringan
dapat dilihat dengan mata. Perlu diketahui bahwa tidak dapat membuka secara
otomatis pada waktu gangguan, dibuka atau ditutup hanya untuk manipulasi beban.
18.
ES
Earth switch menghubungkan bagian-bagian hidup/kabel line
dan tanah. Switch ini normally open. Earth switch digunakan untuk memtanahkan
bagian aktif selama pemeliharaan dan selama pengujian. Selama pemeliharaan
meskipun sirkuit terbuka masih ada beberapa tegangan tersisa di rangkaian,
karena yang kapasitansi antara line dan tanah masih ada. Sebelum melanjutkan ke
pekerjaan pemeliharaan tegangan dibuang ke tanah, dengan menutup earth switch.
19.
PSO
Konsep PSO sesungguhnya tidak hanya ditujukan pada sektor kelistrikan tetapi juga terhadap jasa lain seperti transportasi laut, udara, kereta api dan jasa pos. Pada dasarnya, PSO ditujukan untuk memberkan pelayanan kepada daerah yang tidak terjangkau oleh pelayanan publik, khususnya di daerah terpencil. Di negara maju sekalipun, PSO diberlakukan untuk angkutan ferry antar pulau yang secara ekonomis tidak menguntungkan.
Pelayaran angkutan laut oleh PELNI adalah bagian dari skema PSO. Operator atau perusahaan yang melaksanakan PSO tidak harus BUMN tetapi dimungkinkan juga oleh swasta. Dalam kenyataannya memang pelaksanaan PSO dilakukan oleh BUMN karena diberi tugas oleh Pemerintah yang tidak dapat ditolak. Pihak swasta enggan masuk pada pelayanan PSO karena besarnya subsidi dianggap tidak memadai untuk memperoleh margin keuntungan yang layak.
20.
CVT
Transformator tegangan kapasitor adalah sebuah
transformator tegangan yang terdiri dari sebuah unit kapasitor pembagi tegangan
dan unit elektromagnet yang didesain dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga
tegangan sekunder dari unit elektromagnet tersebut sebanding dengan nilai
tertentu terhadap tegangan primer, dan memiliki perbedaan sudut fasa yang
mendekati nol pada polaritas hubungan yang sesuai dengan sambungan dan
frekuensi pengenalnya. Transformator tegangan kapasitor dapat disebutkan
sebagai CVT (capasitor voltage transformer)
21.
ISOLATOR
Isolator listrik adalah bahan yang tidak dapat atau sulit untuk mentransfer muatan
listrik. Dalam bahan isolasi terikat erat elektron valensi dalam atom.
Bahan-bahan ini digunakan dalam perangkat elektronik sebagai isolator, atau
menghambat aliran arus listrik. Isolator juga berguna sebagai beban atau
pemisahan antara konduktor tanpa membuat arus yang mengalir keluar atau hanya
antara konduktor. Istilah ini juga digunakan untuk nama alat yang digunakan
untuk mendukung kabel transmisi listrik pada tiang-tiang listrik.
22.
SHORT CIRCUIT
Arus hubung pendek adalah arus lebih yang dihasilkan oleh gangguan dengan mengabaikan
impedansi antara titik-titik pada potensial yang berbeda dalam kondisi layanan
normal.
(PUIL 2000 ( 1.9 )) Arus Hubung Pendek adalah arus lebih yang diakibatkan oleh gangguan impedans yang sangat kecil mendekati nol antara dua penghantar aktif yang dalam kondisi operasi normal berbeda potensialnya ( short circuit current ).
(PUIL 2000 ( 1.9 )) Arus Hubung Pendek adalah arus lebih yang diakibatkan oleh gangguan impedans yang sangat kecil mendekati nol antara dua penghantar aktif yang dalam kondisi operasi normal berbeda potensialnya ( short circuit current ).
23.OVER VOLTAGE
Tegangan lebih atau overvoltage dapat disebabkan oleh kegagalam sistem eksitasi atau pelepasan beban
besar pada generator yang dioperasikan sendiri tidak paralel dgn generator
lain. Atau kena sambaran petir sistem jaringannya. Atau adanya switching surge.
24.DROP TEGANGAN
Jatuh tegangan merupakan
besarnya tegangan yang hilang pada suatu penghantar. Jatuh tegangan pada
saluran tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang saluran dan
beban serta berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Tegangan jatuh
secara umum adalah tegangan yang digunakan pada beban. Tegangan jatuh
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui tahanan kawat.
25OVER CURRENT
Over
Current adalah kelebihan arus. Over Current adalah gangguan yang disebabakan
oleh adanya arusberlebih yang tidak sesuai dengan seharusnya, banyak penyebab
terjadinya, bisa external maupun internal.
26. OVERHEAD
LINE
Overhead Lines (Saluran Udara) merupakan Saluran distribusi yang menyalurkan
energi listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada isolator antar menara
atau tiang distribusi. Keuntungan dari saluran distribusi adalah lebih murah,
mudah dalam perawatan, mudah dalam mengetahui letak gangguan, mudah dalam
perbaikan, dan lainnya. Namun juga memiliki kerugian, antara lain: karena
berada di ruang terbuka, maka cuaca sangat berpengaruh terhadap keandalannya,
dengan kata lain mudah terjadi gangguan, seperti gangguan hubung singkat,
gangguan tegangan lebih karena tersambar petir, dan gangguan-gangguan lainnya.
Dari segi estetika/keindahan juga kurang, sehingga saluran distribusi bukan
pilihan yang ideal untuk suatu saluran distribusi didalam kota.
27. GROUNDING
Definisi grounding
adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk meniadakan beda potensial
sehingga jika ada kebocoran tegangan atau arus akan langsung dibuang ke bumi.
Dalam sistem elektronika ground berarti sebuah titik referensi umum atau
tegangan potensial sama dengan “tegangan nol”. Ground bersifat relatif, karena
dapat memilih titik dimana saja dalam sirkuit untuk dijadikan ground untuk
mereferensi semua tegangan dalam rangkaian.
Ground juga berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang
disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang
tidak standar.
Sistem gronding pada peralatan kelistrikan dan elektronika
adalah memberikan perlindungan pada
seluruh sistem.
Fungsi grounding :
1. Perlindungan Dari Tegangan Tinggi
2. Penstabil Tegangan
3. Mengatasi Arus Yang Lebih
28. ROD GAP
alat
pengaman celah batang (rod gap) merupakan alat pengaman paling sederhana,
yang terdiri dari dua batang logam dengan penampang tertentu. Batang logam
bagian atas diletakkan di puncak isolator jenis pos (post type insulator)
dihubungkan dengan kawat penghantar jaringan distribusi, sedangkan batang
logam bagian bawah diletakkan pada bagian dasar isolator jenis pos
yang langsung berhubungan dengan ground.
29. BUSBAR
Alat
pengaman celah batang (rod gap) merupakan
alat pengaman paling sederhana, yang terdiri dari dua batang logam dengan
penampang tertentu. Batang logam bagian atas diletakkan di puncak isolator
jenis pos (post
type insulator) dihubungkan dengan kawat penghantar jaringan
distribusi, sedangkan batang logam bagian bawah diletakkan pada bagian dasar
isolator jenis pos yang langsung berhubungan dengan ground. Jarak celah kedua
batang logam tersebut disesuaikan dengan tegangan percikan untuk suatu bentuk
gelombang tegangan tertentu.
30. SECTINALIZER
Sectionalizer adalah alat pengaman yang secara
otomatis dapat memisahkan bagian jaring distribusi yang terganggu.
Sectionalizer tidak untuk memutuskan arus gangguan tetapi akan
beroperasi/membuka setelah pemutus tenaga digardu induk membuka, atau setelah
OCR (Automatic Circuit Recloser) membuka. Cara pemasangan menurut ketentuan
setiap ± 13km terpasang satu sectionalizer. Fungsinya yaitu untuk mengisolir
bagian jaringan yang terganggu sehingga bagian jaringan lain tetap dapat
menyalurkan/mendistribusikan tenaga listrik.
31. CUBICLE
Cubicle merupakan seperangkat panel hubung bagi dengan
tegangannya 20.000 Volt yang dipasang dalam gardu induk berfungsi sebagai
pembagi, pemutus, penghubung, pengontrol dan proteksi system penyaluran tenaga
listrik ke pusat pusat beban.
32.FEEDER
feeder merupakan istilah yang dipakai untuk suatu alat atau mekanisme
yang berfungsi untuk membawa, mengantarkan, dan mempersiapkan benda kerja ke
proses yang sebenarnya. Sebagai ilustrasi, sebuah baut yang akan dipasangkan
pada mur harus dikondisikan orientasinya oleh sebuah feeder sehingga ujung baut
dapat tepat masuk ke lubang mur pada suatu mesin assembly.